2.618 Hektare Sawah Kering

2.618 Hektare Sawah Kering
2.618 Hektare Sawah Kering

jpnn.com - CARIU-Memasuki musim kemarau, ribuan hektare sawah di Kecamatan Cariu, Bogor, sudah mulai mengering. Akibatnya, petani belum dapat bercocok tanam.

Ketua Kelompok Tani Kecamatan Cariu, Suparman mengungkapkan, lahan seluas 2.618 hektare yang biasa digunakan untuk sawah sudah kering. “Selama sebulan terakhir, para petani lesu sebab mengalami kekeringan,” ungkapnya kepada Radar Bogor (grup JPNN), kemarin.

Menurut dia, banyak petani yang kehilangan mata pencaharian dan beralih menjadi buruh. “Buruh tani yang biasa berpenghasilan Rp50 ribu per hari saat ini terpkasa menggagur. Ada juga sebagaian bekerja sampingan seperti di industri bata,” ungkapnya.

Menurut dia, kekeringan terjadi karena lahan resapan air hujan sudah berkurang. Bahkan, Sungai Cibeet dan Cihoe pun sudah kering akibatnya saluran irigasi tak dapat beroperasi dengan maksimal. “Diperkirakan kekeringan masih akan terus terjadi selama sebulan kedepan,” ujarnya.

Sebelum musim kemarau, kata dia, setiap hari para petani bisa memanen 200 ton gabah kering namun kini sudah tak bisa. Salah satu solusi sebagian warga yaitu menamam palawija namun mereka harus mengambil air melalui sungai.

“Bagi petani yang tinggal dekat pinggiran sungai, bisa mengunakan pompa air. Tapi, jika jauh hanya bisa pasrah,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, di Cariu ada 3.000 petani namun selama kemarau hanya 800 petani yang bertahan dengan kegiatan penanaman 12 hektare.

Karta (50) warga Kampung babakankira, Desa Babakanraden mengatakan, selama musim kemarau hanya bekerja sebagai pencetak bata. “Setiap hari saya dibayar antara Rp15 ribu sampai Rp 30 ribu,” tandasnya. (abe)


CARIU-Memasuki musim kemarau, ribuan hektare sawah di Kecamatan Cariu, Bogor, sudah mulai mengering. Akibatnya, petani belum dapat bercocok tanam.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News