3 CEO Ini Bicara Tentang Perkembangan Industri di Era 5.0

3 CEO Ini Bicara Tentang Perkembangan Industri di Era 5.0
Ilustrasi teknologi (artificial intelligence) (ANTARA/Shutterstock)

“Untuk menjadi BUMN unggul, AI mengungkapkan perusahaan harus memprioritaskan strategi integrasi AI dengan organization's objectives and national develompent goals,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Edi mengungkapkan tranformasi adalah hal yang wajib dilakukan perusahaan untuk menghadapi perubahan dunia industri. Hal tersebut didasarkan pada pengalaman PT INTI yang telah berdiri 50 tahun lalu dan sempat dilupakan orang.

Menurutnya, teknologi yang ada saat ini bukan serta merta ada, tetapi melalui proses yang panjang. Pada akhirnya nanti, era industri robotic tetap menggunakan manusia sebagai kontrol.

PT INTI memiliki produk INTI Cloud yang seharusnya ada di Indonesia. Pasalnya, belanja APBN seperti cloud terbilang tinggi. INTI Cloud mampu bersaing secara kualitas dan harga.

"Teknologi akan menghadapi persaingan berat, tapi jika tidak dipersiapkan dari sekarang maka kita akan kalah bersaing di negeri sendiri," terangnya.

Sementara itu, Oni mengungkapkan ada dua kunci menyikapi industri 5.0, yaitu elevating human lives dan industri 5.0. 

"Industri 5.0 basisnya adalah teknologi. Di sektor perbankan, teknologi menjadi competitive advantage karena di perbankan itu repeat buying sering terjadi," jelasnya.

Untuk menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara, BTN turut serta mengembangkan digital mortgage ecosystem bersama stakeholders terkait.

Semua perubahan teknologi berdampak besar pada sistem perbankan. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News