3 Pemenang Pengusaha Muda BRILian 2022, Bisnisnya Enggak Main-Main
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan program akselerasi bisnis Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022 yang berlangsung sejak Mei lalu.
BRI pun menetapkan 3 Pemenang PMB 2022 dengan hadiah yang diserahkan langsung oleh Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto pada Closing Ceremony UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, Sabtu (17/12).
Ketiga Pengusaha Muda yang meraih penghargaan itu adalah Melie Indarto dari KaIND (Juara 1), Henti Nikimawati dari Nana Baby Carrier (Juara 2) dan Erwin Jogiosaputra dari Ppuff! (Juara 3).
Direktur Bisnis Kecil, dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan perseroan terus mendorong membantu pelaku UMKM naik kelas.
Dia berhadap dukungan pemberdayaan itu mampu meningkatkan daya saing UMKM dan memperluas pasar dengan go global.
Di samping itu, BRI juga konsisten mempertajam fokus pembiayaan pada sektor UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan.
Hal ini tercermin dari proporsi kredit UMKM BRI yang telah menyentuh 84,20 persen atau setara Rp 852,12 triliun dari total kredit Rp 1.111,48 triliun hingga kuartal III-2022.
“Kami juga melihat bahwa terdapat beberapa peserta yang sebenarnya telah mencicipi persaingan pasar mancanegara, seperti rendang, batik tulis, ataupun kain songket yang tentunya hal ini akan membawa citra positif produk Indonesia di mata dunia." ungkap Amam dalam keterangan yang dikutip, Senin (2/1).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menyelenggarakan program akselerasi bisnis Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022 yang berlangsung sejak Mei lalu.
- RUPST 2024, Bank Raya Rombak Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Namanya
- Pupuk Indonesia Sebut KAWFEST 2024 Gairahkan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Dukung Pengembangan UMKM, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Cetak Rekor 30 Ribu Pengunjung
- Stanford Seed Resmi Lebarkan Sayap di Indonesia
- Lady Marsela Berbagi Kisah Jatuh Bangunnya Saat Memulai Bisnis Sendiri
- Indonesia Punya UMKM, Modal Kuat Perekonomian untuk Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah