30 Mahasiswa yang Terjebak di Gunung Amonggedo Kehabisan Logistik

30 Mahasiswa yang Terjebak di Gunung Amonggedo Kehabisan Logistik
Tim Basarnas Kendari melakukan apel sebelum mengevakuasi puluhan mahasiswa yang terjebak di Gunung Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara Selasa (17/8/2021). Foto: ANTARA/HO-Humas Basarnas Kendari

jpnn.com, KENDARI - Sebanyak 30 mahasiswa pencinta alam dilaporkan terjebak di Gunung Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat hendak turun selepas pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

Menurut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, pihaknya mendapat laporan kejadian itu pada Selasa (17/8) sekitar pukul 20.00 WITA, dari seorang staf BPBD setempat bernama Abel.

"Bapak Abel staf BPBD Konawe melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia (KMM), yakni, mahasiswa pencinta alam terjebak di Gunung Amonggedo setelah melaksanakan pengibaran bendera di gunung tersebut," kata Aris di Kendari.

Untuk mengevakuasi sekitar 30 mahasiswa pencinta alam yang dikabarkan terjebak hujan dan kehabisan logistik itu, Basarnas telah memberangkat tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan(KPP) Kendari pada pukul 20.15 WITA.

"Jarak tempuh sekitar 56 kilometer, cuaca hujan," ucapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa puluhan mahasiswa pencinta alam itu berangkat menuju Gunung Amonggedo pada 16 Agustus 2021 pukul 15.00 WITA.

Namun, setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera pada Selasa petang, mereka tidak dapat kembali turun akibat curah hujan tinggi yang membuat aliran sungai meluap disertai arus yang deras.

"Perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati tiga sungai," ujar Aris.

Tim SAR dari KPP Kendari bersama BPBD Konawe, Babinsa, dan masyarakat berupaya mengevakuasi 30 mahasiswa pencita alam yang terjebak di Gunung Amonggedo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News