30 Perahu Patroli ke Desa - Desa Rawan Banjir

 30 Perahu Patroli ke Desa - Desa Rawan Banjir
Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Foto: Pojokpitu/JPNN

jpnn.com, GRESIK - Petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) terus memelototi Kali Lamong dan Bengawan Solo.

Dua sungai besar itu dipantau. Kalau-kalau debitnya tiba-tiba meninggi, warga sekitar diminta waspada. Puluhan perahu sudah dibagikan.

Hingga kemarin (30/12), kondisi Kali Lamong dan Bengawan Solo dinilai stabil. Kepala BPBD Gresik Tarso Sugito menyatakan, wilayah bantaran Kali Lamong dan Bengawan Solo masih kondusif.

Debit air kedua sungai belum meningkat signifikan. ''Tapi, kalau hujan berhari-hari dan dapat kiriman dari hulu, mungkin debit air naik," ujarnya.

Sebagai antisipasi, BPBD menerjunkan tujuh personel untuk terus memantau sungai.

BPBD sudah memiliki data daerah rawan banjir. Informasi itu berdasar kejadian tahun lalu. Untuk lokasinya, tidak semua berada di sepanjang bantaran sungai. Ada pula yang di wilayah lain.

Total ada 52 titik rawan banjir yang tersebar di enam kecamatan. Yakni, Driyorejo, Benjeng, Balongpanggang, Cerme, Bungah, dan Dukun.

Kalau merujuk data 2017, malah ada sepuluh kecamatan. Namun, ancaman terbesar memang muncul di enam kecamatan tersebut.

Jelang akhir tahun BPBD terus mengawasi daerah rawan banjir seperti Kali Lamong dan Bengawan Solo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News