34 Puisi Esai Bisa Diakses di Facebook

34 Puisi Esai Bisa Diakses di Facebook
Diskusi pro kontra puisi esai ke 6 yang diselenggarakan Yayasan Budaya Guntur. Foto: Ist

Viddy Daery juga menulis puisi esai tersebut. Dia melihat lebih jauh. Menurutnya, puisi esai mengembalikan puisi kepada bentuk yang luhur.

Puisi tak hanya menjadi hiburan dan permainan kata belaka. Puisi menjadi bagian dari gerak budaya untuk membangun katakter bangsa.

"Puisi esai membawa penyair untuk menyuarakan pesan mulia seperti yang disiratkan dalam Alquran," katanya.

Anwar Putra Bayu juga menjadi editor dan penulis puisi esai. Baginya, puisi esai berhasil menjadi potret alternatif untuk melihat batin Indonesia.

"Siapapun yang ingin memahami dan mendalami batin Indonesia, kini mereka dapat melihat potret alternatif batin itu dalam 34 buku puisi esai," kata Anwar.

Diskusi puisi esai di Guntur 49 juga diramaikan oleh pembacaan puisi oleh penyair senior Aspar Paturusi. Juga dibacakan penggalan puisi esai karya Bambang Irawan.

Diskusi ini juga diramaikan oleh aksi teater monolog arahan Isti Nugroho.

Denny JA, penggagas puisi esai, menyatakan hidup manusia saat ini dalam sejarah yang sedang ditata ulang.

Publik luas bisa belajar kearifan lokal ragam budaya nusantara dengan mudah karena karya puisi esai disampaikan dengan bahasa yang komunikatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News