4 Alasan Pusat Dianggap tak Siap Gelar UN Online

4 Alasan Pusat Dianggap tak Siap Gelar UN Online
4 Alasan Pusat Dianggap tak Siap Gelar UN Online. Foto JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Jawa Timur, Martadi mengkritik keras tertundanya pelaksanaan ujian nasional (UN) online yang semula 7 April menjadi 13 April mendatang. Ia menganggap bahwa Kemenbud Dikdasmen yang tidak siap.

Kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Martadi menyebut ada empat alasan ketidaksiapan Kemenbud Dikdasmen menyelenggarakan UN dengan metode computer based test (CBT).

Pertama, turunnya standar prosedur operasi (SPO) UN yang terkesan mendadak. SPO baru turun 14 Maret lalu. Padahal, pada tahun tahun sebelumnya, SPO turun tiga bulan sebelum pelaksanaan UN atau biasanya pada akhir Desember.

Alasan kedua, proses verifikasi, persiapan untuk programer, dan teknisi yang belum siap. Seharusnya, kata Martadi, para programer komputer (progtor) dan teknisi komputer mendapatkan peltihan per hari ini, Selasa (17/3) hingga 20 Maret nanti.

Tetapi, proses pelatihan tersebut ditunda pada 23 Maret. ”Jika pelatihan bagi progtor dan teknisi saja mundur, apalagi UN CBT untuk siswa,” tandas Martadi seperti yang dilansir Radar Surabaya, Selasa (17/3).

Ketiga, pusat penilaian pendidikan (puspendik) yang dinilai justru tidak siap. Sebab, sampai kemarin, puspendik belum mengeluarkan surat penetapan jumlah sekolah yang siap melaksanakan UN CBT.

Alasan keempat mundurnya UN adalah bentuk tidak konsistenannya pemerintah. Karena jadwal UN CBT diundur, sekolah, siswa, dan guru harus menunggu lagi.

”Kalau jadwal makin mundur, kan serasa ada tanggungan. Sebagian orang pasti sepakat dengan ungkapan ndang mari, ndang lego’. Apalagi, setelah ujian sekolah (US) minggu lalu, sekolah sekolah mulai menggenjot e-learning,” papar Martadi. (jee/awa/jpnn)


SURABAYA - Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Jawa Timur, Martadi mengkritik keras tertundanya pelaksanaan ujian nasional (UN) online yang semula 7


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News