4 Cara untuk Cek Keaslian Rekaman Percakapan Rini-Sofyan

4 Cara untuk Cek Keaslian Rekaman Percakapan Rini-Sofyan
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Sofan Kurniawan/dok.JPNN.com

Dia memahami bahwa aparat memang bisa melakukan pemeriksaan meski tidak ada kasus. Pratama berpendapat hal itu bisa karena dua alasan, yaitu kepentingan umum dan negara. Kepentingan umum agar publik mengetahui benar tidaknya suara ini.

Dia mencontohkan kasus Freeport mengingatkan pada pemeriksaan suara para aktor di dalam rekaman tersebut. Sedangkan demi kepentingan negara, jelas dia, untuk mengetahui dan mengevaluasi keamanan para petinggi negeri ini supaya jangan sampai terulang menjadi sangat mudah disadap.

“Audio ini masuk dalam konten multimedia, jadi memang perlu dilakukan forensik digital dalam hal ini forensik audio," katanya.

Tujuannya, lanjut dia, untuk memastikan kesesuaian antara konten yang tersebar atau konten suspect dengan aslinya.

"Dalam hal ini diperlukan beberapa puluh sampel kata dari terduga aktor dalam rekaman,” jelasnya.

Ada empat proses yang bisa dilakukan. Pertama, pengumpulan digital evidence dan forensik audio pada rekaman suara suspect.

Kedua dilakukan pengujian rekaman suara suspect dengan rekaman suara pembanding. Ketiga menganalisa berdasarkan voice recognation. Keempat melakukan pelaporan total dari seluruh analisa yang ada.

“Sadap menyadap di era digital semakin mudah. Kasus ini sebaiknya menjadi pelajaran setiap petinggi negara agar memagari dirinya dengan keamanan ekstra agar tidak mudah menjadi target penyadapan, siapapun pelakunya,” kata Pratama.(Boy/jpnn)


Menurut Pratama, rekaman audio antara Rini dan Sofyan bisa berkembang liar, karena keluar dalam keadaan tidak ada kasus hukum sama sekali.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News