4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa

Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi ini. Peran mereka akan menentukan apakah bonus demografi ini akan menjadi berkah atau justru musibah demografi.
Hal ini dapat dilihat dari hasil lulusan perguruan tinggi, apakah mereka mampu menciptakan lapangan kerja atau justru menambah jumlah pengangguran.
Dia juga menyebutkan perihal komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat agar dapat menyelesaikan pendidikan hingga strata tertinggi, baik S2 maupun S3.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya, tanpa terkendala biaya atau birokrasi. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mencapai gelar akademik tertinggi,” tambah Zudan.
Untuk dapat mendukung hal tersebut, dirinya menekankan bahwa pendekatan yang digunakan tidak bisa sekadar pendekatan normatif tetapi juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
Sebagai contoh, dalam waktu dekat akan ada kementerian dan lembaga yang akan melaksanakan work from anywhere (WFA) dengan syarat kinerja tetap berkualitas tinggi.
BKN sendiri saat ini sudah berada di era Society 4.0, di mana komputer, internet, dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, Zudan menyebut sebagian ASN sudah ada yang berada di era Society 5.0. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mendorong para ASN untuk meningkatkan pendidikan melalui beasiswa.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- BSKDN Kemendagri & Taspen Life Teken Komitmen Perlindungan Sosial bagi ASN
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2, Ini Datanya, Tetap Semangat ya
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- Gerakan Rakyat Gandeng BEM UIN Jakarta dan Unindra Bahas Revisi UU ASN