51,5 Persen Tak Puas Pemerintahan SBY-Boediono

51,5 Persen Tak Puas Pemerintahan SBY-Boediono
51,5 Persen Tak Puas Pemerintahan SBY-Boediono

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono tepat mencapai masa empat tahun memerintah Indonesia pada hari ini Minggu (20/10) setelah dilantik 2009 lalu. Selama empat tahun pemerintahan ini, ternyata masih banyak kalangan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pasangan tersebut.

Hal ini terungkap dalam Hasil survei Pol-Tracking Institute yang mengungkapkan saat ini sekitar 51,5 persen masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono. Survei ini dilakukan serempak dari tanggal 13-23 September 2013 di 33 provinsi dengan jumlah sampel sebanyak 2010 responden.

"Jumlah yang tidak puas ini lebih besar dari masyarakat yang puas. Jumlah yang puas lebih rendah yaitu 40,5 persen," ujar Direktur Pol-Tracking Institute Arya Budi dalam diskusi 'Evaluasi Publik 4 Tahun Kinerja Pemerintah dan DPR' di Jakarta Pusat, Minggu.

Menurut Arya, perincian ketidakpuasan masyarakat ini terdiri dari 41,5 persen yang merasa kurang puas dan 10 persen sangat tidak puas. Sedangkan, sisanya 8 persen menyatakan tidak tahu.

Menurut survei ini, ketidakpuasan masyarakat terbagi dalam berbagai bidang. Tertinggi ketidakpuaasan terhadap bidang ekonomi yaitu sebesar 70 persen. Disusul bidang hukum 57,7 persen, bidang keamanan sebesar 45,8 persen, bidang kesehatan sebesar Rp 43,4 peersen dan bidang pendidikan 37,3 persen.

"Kebanyakan ekonomi ini tidak puas karena harga bahan pokok yang banyak mengalami kenaikan belakangan ini seperti kedelai, jengkol, sampai cabe," ujar Arya.

Arya berharap survei ini menjadi bahan evaluasi dari bagi Presiden SBY-Wapres Boediono di masa pemerintahan yang tinggal satu tahun lagi jelang Pemilu 2014. (flo/jpnn)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono tepat mencapai masa empat tahun memerintah Indonesia pada hari ini Minggu (20/10)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News