6 Kementerian dan Lembaga Susun Pendataan Awal Regsosek 2022

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan intervensi kelas menengah berbasis data akan menjamin inklusivitas pembangunan.
Salah satunya intervensi itu bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat rentan.
“Data yang dihasilkan secara ringkas nanti bisa digunakan sebagai bagian untuk intervensi program-program perlindungan sosial dan juga pemberdayaan masyarakat,” kata Kepala BPS Margo Yuwono.
Sementara, Sugito, dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa PDTT menyampaikan perlindungan sosial harus adaptif terhadap kebencanaan, saling terintegrasi antarprogram, serta bisa disalurkan secara cepat dengan layanan mudah diakses.
Regsosek akan mendukung upaya tersebut, terutama untuk cepat mengidentifikasi penduduk rentan yang terdampak dan memudahkan penyaluran bantuan yang tepat.
“Posisi terpenting dalam proses pendataan dari desa. Pemerintah desa menjadi unsur penting dalam pemutakhiran data," ujar Sugito.
Data Regsosek, kata Sudarto selaku staf ahli organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi Kementerian Keuangan, akan membantu pelaku usaha sektor informal yang sebelumnya belum tercatat.
Dengan Regsosek, data formal dan informal akan tercatat.
Ada 6 kementerian dan lembaga yang mulai menyusun pendataan awal registrasi sosial ekonomi atau regsosek 2022 yang merupakan instruksi presiden.
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi