60 Detik Mampu Tembakkan 3.000 Peluru

Karena itu, di Markas Komando Dislitbangad, berjejer sejumlah senjata yang sedang diuji coba di laboratorium.
Di antaranya, rancang bangun alat bidik, rancang bangun senjata multilaras, rancang bangun pengolah air, rancang bangun pesawat tanpa awak, prototipe kendaraan amfibi, serta senjata api otomatis.
Ada yang sudah dinyatakan lulus uji dan mendapat sertifikat. Ada pula yang masih dalam proses pengembangan.
Untuk dinyatakan lulus sertifikasi, setiap alutsista mesti menjalani ’’penyiksaan’’ lebih dulu.
Misalnya, rancang bangun senjata multilaras. Sampai saat ini, senjata itu masih dikembangkan Dislitbangad.
Padahal, kemampuannya sudah mentereng. Dari uji coba terakhir tercatat, senjata itu mampu menembakkan 3.000 peluru per menit. Jarak tembaknya juga cukup jauh.
’’Efektifnya 600 meter. Tapi, bisa lebih dari satu kilometer,’’ kata Mayor Inf Darmaji, kepala Seksi Rencana Kegiatan Bagian Materiil Umum Subdis Materiil Dislitbangad.
Dia termasuk salah seorang prajurit yang terlibat dalam pengembangan senjata tersebut.
Dalam perang, yang utama bukan hanya kemampuan prajurit. Kemampuan senjata juga memegang peran vital.
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- TB Hasanuddin Soroti Sikap Galau TNI soal Letjen Kunto Arief
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya