60 Pasangan Nikah Massal

60 Pasangan Nikah Massal
60 Pasangan Nikah Massal
TEBINGTINGGI- Sebanyak 60 pasangan pria dan wanita melakukan nikah massal untuk menerima status resmi secara hukum dari Kantor Kementrian Agama dan Kantor Pengadilan Agama Kota Tebingtinggi.

Nikah massal ini agar anak-anak yang lahir nantinya bisa memiliki kedudukan hukum yang kuat, sehingga hak-haknya sebagai warga negara dapat diperoleh serta hak hukumnya sebagai ahli waris dari orang tua terjamin.

 

"Pernikahan massal dilakukan Sabtu kemarin di Anjungan Sri Mersing Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, dimana pihak jajaran Pemerintah Kota Tebingtinggi memberikan apresiasi tinggi kepada Kantor Kementrian Agama dan Pengadilan Agama Kota Tebingtinggi telah melaksanakan kegiatan syukuran isbat nikah massal," jelas Walikota Tebingtinggi melalui Kasubag Humas Pemko Ahdi Sucipto SH kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Minggu (30/12).

 

Ahdi Sucipto menjelaskan, hingga saat ini masih banyak pasangan dalam rumah tangga yang belum tercatat di Kantor Kementrian Agama Kota Tebingtinggi. Memang di Pengadilan Agama. Dikatakan, ungkap Ahdi, pernikahan bawah tangan (nikah siri) dilegalkan statusnya dan dicatat berdasarkan waktu saat nikah, tetapi hak-hak anak yang terlahir secara hukum kuat tidak bisa diperoleh.

 

TEBINGTINGGI- Sebanyak 60 pasangan pria dan wanita melakukan nikah massal untuk menerima status resmi secara hukum dari Kantor Kementrian Agama dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News