60 Tahun Hubungan Indonesia dan Kuba, Saling Membantu untuk Kemajuan Dua Negara

60 Tahun Hubungan Indonesia dan Kuba, Saling Membantu untuk Kemajuan Dua Negara
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Marcelino Medina mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, dalam rangka high level segment of the 40th session of the Human Rights Council, 2019 lalu. Foto: dok KBRI Havana

jpnn.com, HAVANA - Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kuba telah memasuki usia 60 tahun. Berbagai capaian dan kerja sama telah terjalin antara kedua negara makin meningkat khususnya pada periode tahun 2020.

Kerja sama kedua negara terus berjalan walaupun saat ini sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Di bidang politik, hubungan kedua negara ditunjukkan dengan sikap saling dukung, khususnya di forum internasional.

Di tengah suasana pandemi Covid-19, pemerintah Kuba telah memberikan suaranya untuk mendukung Indonesia sebagai anggota ECOSOC periode 2021 – 2023.

Di samping itu, pemerintah Kuba juga telah memberikan dukungan kepada Indonesia dalam keanggotaan Dewan HAM, Dewan IMO dan UNCITRAL.

Demikian pula dengan pemerintah Indonesia yang secara intens selalu bersuara lantang di PBB mendukung pencabutan blokade ekonomi yang dijatuhkan kepada Kuba.

Tahun 2020 juga ditandai dengan masuknya Kuba ke dalam ASEAN Treaty of Friendship and Cooperation (TAC) pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-53 yang diselenggarakan pada 12 September 2020.

Dalam pertemuan itu KBRI Havana melakukan berbagai cara untuk mendukung masuknya Kuba ke dalam TAC. Indonesia dan Kuba di dalam Gerakan Non-Blok juga berbagi visi yang sama di dalam penanganan Covid-19.

Kerja sama kedua negara Indonesia dan Kuba terus berjalan walaupun saat ini sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News