73 Desa di Sampit Terancam Banjir
Rabu, 16 November 2011 – 11:28 WIB

73 Desa di Sampit Terancam Banjir
Lembaga pemerhati lingkungan di Kalteng, Save Our Borneo (SOB) pernah mengingatkan, banjir yang terjadi di Kotim disebabkan kesalahan pengelolaan ruang dan resapan air yang dikonversi menjadi kawasan perkebunan dan pertambangan.
Nordin, Direktur Eksekutif SOB mengungkapkan, Kotim merupakan daerah yang paling sedikit kawasan hutan karena sebagian besar telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan, bahkan beberapa tahun silam terjadi perusakan hutan akibat illegal logging.
“Banjir merupakan bencana ekologis yang salah satunya disebabkan kesalahan dalam pengelolaan ruang resapan dan penyangga air. Seringnya terjadi banjir, seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah agar menghentikan land clearing untuk perkebunan atau pertambangan dan serius melakukan rehabilitasi hutan,” katanya. (rm-45)
SAMPIT – Intensitas hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meningkat. Hasil evaluasi dan pemetaan rawan bencana Dinas Sosial (Dinsos)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dongkrak Ekonomi dan Wisata, Borobudur International Bike Week akan Jadi Event Tahunan
- Ini Jadwal Terbaru Tes PPPK Tahap 2, Ada Lokasi Lintas Provinsi
- PPPK 2024 Bakal Mendapat TPP, Seragam sama dengan PNS
- PPPK Paruh Waktu Naik Status juga Berdasar Penilaian Kinerja
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Bandara SMB II Ingatkan Jemaah Calon Haji Tidak Membawa Benda Tajam