73 Desa di Sampit Terancam Banjir

73 Desa di Sampit Terancam Banjir
73 Desa di Sampit Terancam Banjir
Lembaga pemerhati lingkungan di Kalteng, Save Our Borneo (SOB) pernah mengingatkan, banjir yang terjadi di Kotim disebabkan kesalahan pengelolaan ruang dan resapan air yang dikonversi menjadi kawasan perkebunan dan pertambangan.

Nordin, Direktur Eksekutif SOB mengungkapkan, Kotim merupakan daerah yang paling sedikit kawasan hutan karena sebagian besar telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan, bahkan beberapa tahun silam terjadi perusakan hutan akibat illegal logging.

“Banjir merupakan bencana ekologis yang salah satunya disebabkan kesalahan dalam pengelolaan ruang resapan dan penyangga air. Seringnya terjadi banjir, seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah agar menghentikan land clearing untuk perkebunan atau pertambangan dan serius melakukan rehabilitasi hutan,” katanya. (rm-45)
Berita Selanjutnya:
Pemkab Enggan Dapat Recehan

SAMPIT – Intensitas hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meningkat. Hasil evaluasi dan pemetaan rawan bencana Dinas Sosial (Dinsos)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News