771 Kali Gagal Ujian SIM

771 Kali Gagal Ujian SIM
771 Kali Gagal Ujian SIM
SEOUL - Tidak ada kata menyerah di kamus Cha. Meski sudah gagal 771 kali, nenek 68 tahun itu bersikeras tetap mengikuti ujian SIM. Dia tidak akan berhenti sebelum berhasil mengantongi surat izin tersebut.

"Ini memecahkan rekor (peserta ujian SIM dengan frekuensi) tertinggi di sini," jelas Sersan Choi Yong-Cheol yang bertugas mengawasi ujian SIM, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (5/2). Dia yakin, kegagalan ke-771 itu tidak akan menjadi ujian terakhir Cha. Sebab, warga lanjut usia Kota Jeonju, Distrik Deokjingu, tersebut bakal segera mengikuti ujian SIM yang ke-772.

Rutinitas mengikuti ujian SIM -dan gagal- itu dijalani Cha sejak 2005. Hampir setiap hari kerja, dia mengikuti ujian SIM. Sayang, menurut Choi, nenek ambisius tersebut tidak pernah lulus tes tulis. Skor yang mampu dia raih hanya 30-50. Agar bisa dinyatakan lulus, dibutuhkan skor minimal 60 dari angka tertinggi 100.

The Korea Times memberitakan, Cha sangat butuh SIM untuk mendukung mata pencahariannya. Selama ini, dia menjual makanan dan sejumlah barang dari rumah ke rumah dengan menggunakan gerobak. Dia berniat mengganti gerobaknya dengan mobil. Tapi, dia harus punya SIM dulu. Diperkirakan, biaya yang sudah dikeluarkan Cha untuk mengikuti ujian SIM selama ini mencapai KRW 5 juta (sekitar Rp 42 juta). (hep/ami)

SEOUL - Tidak ada kata menyerah di kamus Cha. Meski sudah gagal 771 kali, nenek 68 tahun itu bersikeras tetap mengikuti ujian SIM. Dia tidak akan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News