800 Ribu PNS Amerika Serikat Dirumahkan
Setelah Pembahasan Anggaran Deadlock
jpnn.com - NEW YORK - Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, pemerintah AS ditutup setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan atas pendanaan bagi Amerika.
Gedung Putih menginformasikan lembaga federal untuk membatalkan semua layanan non-esensial, setelah Kongres gagal menyetujui langkah-langkah pendanaan jangka pendek sebelum batas waktu tengah malam. Ini berarti pekerjaan sekitar 800 ribu pekerja akan dicutikan untuk sementara karena keadaan khusus.
Termasuk layanan ikon internasional seperti Patung Liberty , Grand Canyon dan Smithsonian Institution akan menutup pintu mereka kepada publik.
Presiden Obama sendiri telah mengatakan kepada anggota militer akan bekerja ektra untuk mendapatkan persetujuan Kongres agar dapat membuka kembali pemerintahan sesegera mungkin. "Penutupan pemerintah ini akan memiliki dampak ekonomi yang sangat nyata pada orang-orang, segera," ujar Obama seperti dilansir news.com, Senin (1/10).
Pemerintah AS telah memasuki tahap penghentian operasi secara parsial setelah Kongres melewatkan tenggat Senin tengah malam waktu setempat untuk mengesahkan undang-undang perpanjangan anggaran.
Para anggota legislatif bekerja sampai larut malam namun tidak dapat menanggulangi perpecahan partisan terkait undang-undang kesehatan yang diusulkan Presiden Barack Obama. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipimpin anggota Partai Republik, melakukan pemungutan suara tiga kali untuk menolak UU Layanan Terjangkau yang dikenal sebagai Obamacare, sebagai syarat penganggaran operasi-operasi federal.
Tiga kali pula Senat yang dikontrol Partai Demokrat menolak langkah itu. Karena Kongres tidak mampu mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan otoritas belanja federal, operasi-operasi pemerintahan AS yang tidak esensial dihentikan Selasa dini hari. (esy/jpnn)
NEW YORK - Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, pemerintah AS ditutup setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan atas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia