Abdurrahman Assegaf Bantah Dibayar
Selasa, 21 Juli 2009 – 16:10 WIB

Foto: JP
Dia mengaku data itu dikumpulkan sejak 1999 saat gerakan Islam radikal mulai mewabah. Indikasinya berasal dari sejumlah wacana Islam yang menolak pemilu, tidak patuh pada pemeirntah, atau sejenisnya.
Gerakan itu dinilai sangat merusak citra Islam dan tak sesuai akidah Islam sebenarnya. Karena alasan itu, Abdurrahman mulai merintis organisasi berbasis pesantren dan majelis taklim tersebut. GUII didalangi 53 ulama se-Jawa. Tiga di antaranya ulama ternama di Indonesia.
Siapa saja mereka? ’’Sudah, ente gak perlu tahu ulama itu. Cukup ane aja,’’ jawab ulama kelahiran 10 Mei itu.
Abdurrahman juga berkali-kali membantah bahwa temuan organisasi teroris itu upaya mengadu umat Islam. Dia berdalih temuannya itu sebagai langkah penyadaran umat Islam soal bahaya laten organisasi Wahabi radikal. Jadi, mereka tidak bergabung dan mengisolasi organisasi sejenis itu.
JAKARTA-Gara-gara merilis data tentang pelaku ledakan bom di Hotel JW Marriott, Jakarta, nama Abdurrahman Assegaf menjadi perbincangan. Tapi, protes
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Ada yang Harus Dicermati, Honorer Database BKN yang Ikut PPPK Tahap Dua Banyak Banget, Semangat Ya!
- JakMob Permudah Akses Transportasi Umum Gratis di Jakarta
- Hepatitis Bukan Sekadar Sakit Kuning, Kenali Risiko dan Pencegahannya
- Platform ZeroStunting Ajak Ortu Memerangi Malnutrisi Pada Anak Dengan AI
- Advokasi Rakyat Untuk Nusantara Beri 7 Catatan Saat RDP RUU KUHAP dengan DPR
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung