Aborsi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ketika itu ada kekhawatiran bahwa Donald Trump sengaja membajak SCOTUS untuk kepentingan konservatif.
Salah satu yang dikhawatirkan adalah pembatalan keputusan Roe vs Wade mengenai hak-hak aborsi. Kekhawatiran itu dulu dianggap berlebihan, tetapi sekarang menjadi kenyataan.
Kebocoran dokumen Mahkahmah Agung menjadi skandal nasional karena tidak pernah terjadi sebelummya.
Biro Investigasi Federal (FBI) turun tangan menyelidiki kebocoran ini karena kebocoran dokumen nasional yang sangat penting ini dianggap sebagai persoalan serius.
Dokumen bocor itu dimuat di media Politico, dan dipastikan bahwa dokumen itu asli.
Presiden Joe Biden sangat kecewa atas rencana keputusan Mahkaham Agung itu.
Sebagai presiden dari Partai Demokrat Biden wajib mempertahankan keputusan mahkamah itu, tetapi Biden tidak bisa berbuat banyak karena Mahkamah Agung Amerika selalu independen dari intervensi politik.
Publik Amerika mengaku kecewa atas rencana pencabutan hak aborsi ini. Publik dari kalangan konservatif pun tidak semuanya gembira dengan keputusan itu.
Selama ini isu aborsi menjadi konsumsi politik yang selalu membelah masyarakat Amerika menjadi dua kubu yang saling bertentangan.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3