Aceh Only

Oleh: Dahlan Iskan

Aceh Only
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pertanyaan yang lebih ilmiah adalah: apakah bank syariah (saja) akan bisa menggerakkan ekonomi Aceh. Pertanyaan itu belum saatnya dijawab.

Hilangnya bank umum di Aceh baru berlangsung satu tahun. Belum cukup bukti untuk menilai.

Tidak bisa, misalnya, Aceh yang kini berstatus provinsi termiskin kedua di seluruh Sumatera dikaitkan dengan hilangnya bank umum.

Terlalu banyak parameter yang memengaruhi kemajuan satu provinsi. Termasuk kepemimpinan daerah di provinsi itu.

Tentu dengan data setahun terakhir setidaknya ahli-ahli ekonomi di Unsyiah –ups, USK, bisa membuat proyeksi. Apa yang akan terjadi lima tahun ke depan –setelah tidak ada bank umum. Berapa pertumbuhan ekonomi Aceh. Kapan Aceh tidak lagi menjadi termiskin kedua.

Lapisan masyarakat intelektual Aceh tentu tidak akan bisa menerima: kok Aceh termiskin. Bagaimana bisa gudang intelektual tetapi miskin.

USK sendiri, yang dimotori intelektual Aceh sendiri, sudah membuktikan bisa bangkit. Universitas di provinsi termiskin kedua itu tidak otomatis menjadi terjelek kedua.

Fakultas kedokterannya saja sudah punya 21 jurusan pendidikan spesialis. Termasuk bedah plastik. Sama sekali bukan seperti universitas di provinsi termiskin kedua.

HEBOH BSI belum sudah. Ada heboh baru di Aceh. Bank umum sudah telanjur dihapus di sana. Di Aceh. Total. Sejak tahun lalu. Yang ada tinggal bank syariah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News