Ada 6 Proyektil di Tubuh Haji Permata, Ari Wibawa Diperiksa

Ada 6 Proyektil di Tubuh Haji Permata, Ari Wibawa Diperiksa
Ilustrasi jenazah. Foto: JPNN.com

"Dari hasil autopi kita (penyidik kepolisian) mendapatkan lima proyektil dari tubuh Haji Permata. Nanti akan kita uji labfor untuk melihat proyektil itu identik dengan senjata yang mana," katanya.

Uji labfor tersebut juga diharapkan memberikan informasi ukuran jarak tembak yang dilakukan petugas. Apakah dalam jarak dekat atau dalam jarak jauh.

Ia mengatakan Haji Pertama adalah salah satu dari empat orang yang meninggal dunia dalam operasi yang dilakukan BC tersebut.

Yang meninggal dunia lainnya bernama Bahar, nakhoda kapal. Bahar meninggal karena tembakan senjata api di bagian kepala.

Kemudian Abdurahman yang juga tertembak di bagian telapak kakinya, dan terakhir Irwan yang tertembak di bagian lengan atas sebelah kiri.

Sebelumnya, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat dalam keterangan resmi pada 16 Januari 2021 mengatakan, tewasnya Haji Permata terjadi saat Satuan Petugas patroli laut Bea Cukai wilayah khusus Kepulauan Riau bersama Bea Cukai Tembilahan, Provinsi Riau, melakukan pengejaran terhadap empat kapal cepat (high speed craft/HSC) bermesin 6 x 250 PK tanpa nama, yang diduga penyelundup rokok ilegal di perairan Sungai Buluh, Riau.

Dari penangkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan kapal tanpa awak berisi rokok ilegal berjumlah lebih dari 7,2 juta batang, dengan potensi kerugian negara sebesar Rp7,6 miliar.

Seorang pelaku terduga penyelundup, Haji Permata, tewas tertembak oleh petugas BC dalam operasi penindakan tersebut.

Penyidik Polda Riau meminta keterangan Ari Wibawa terkait penyelidikan kasus tewasnya Haji Permata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News