Ada Ekspresi Kemarahan di Mimik Presiden Jokowi

Presiden mengatakan, ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan kepada kita, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Menurut Monica, ada kemungkinan presiden marah pada pihak-pihak yang tidak mengambil hikmah dari pandemi COVID-19 yang merupakan krisis global bukan hanya di Indonesia.
Kemarahan kedua, yakni saat Presiden menuturkan, tidak menoleransi sedikit pun dan pada siapa pun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan.
Presiden mengatakan hal tersebut saat membahas kelemahan serius yang dialami saat ini, yakni kemandirian industri obat, vaksin dan alat kesehatan.
Presiden juga mengatakan komitmen pemerintah terus menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga obat.
Selanjutnya, Monica kembali menemukan emosi kemarahan saat presiden memaparkan kinerja Lembaga-lembaga negara dalam menanggulangi pandemi.
Salah satunya BPK RI yang sudah berinovasi mewujudkan akuntabilitas.
Presiden lalu mengatakan, mengapresiasi upaya-upaya BPK untuk memberikan informasi temuan pemeriksaan agar ditindaklanjuti oleh pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Pakar gestus menyoroti wajah dan mimik Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan, terkesan beberapa kali ada kemarahan.
- Otto Hasibuan Sebut Toleransi Beragama di Peradi Sangat Luar Biasa
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Nota Kesepahaman Dewan Pers dan Kejagung Perlu Diperpanjang
- WDR 2025, Cak Imin: Ayo Membudayakan Berolahraga
- Kemenaker Targetkan 50 Ribu Calon Pekerja Ikut Program Magang Nasional
- Pesepeda Ontel Tewas Tertabrak Brio di Semarang