Ada Indikasi Kelompok Kriminal Bersenjata terkait Pilkada
jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus berulah. Mereka tak hanya menyasar aparat keamanan dan pegawai PT Freeport Indonesia, tapi juga masyarakat sipil.
Polda Papua maupun Kodam XVII/Cendrawasih memprediksi, kelompok tersebut masih akan berbuat onar.
Disamping kian dekat dengan hari kelahiran mereka, pilkada juga bisa menjadi pemicu. Sebab, ada indikasi mereka turut dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, instansinya sudah mencari tahu motif KKB sehingga berbuat onar.
Selain menuntut hak dan menyuarakan keinginan untuk merdeka, ada motif lain yang turut dibaca oleh petugas kepolisian.
”Kami melihat ada motif lain,” ungkap Boy ketika diwawancarai usai rapat bersama Menko Polhukam Wiranto dan Menkumham Yasonnna H. Laoly di kantor Kemenko Polhukam kemarin (2/11).
Motif lain yang dimaksud Boy berkaitan dengan kepentingan politik. ”Kalau pilkada memang tidak bisa digeneralisir. Tetapi, ada indikasi dari hasil penelusuran kami, kelompok-kelompok itu juga dapat dimanfaatkan oleh para paslon untuk meraih dukungan,” terang alumnus Akpol 1988 itu.
Bukan sekadar omongan saja, dia menegaskan, instansinya sudah menemukan fakta berkaitan dengan indikasi tersebut. ”Ada fakta-fakta ke arah itu,” tegasnya.
Dia membenarkan keterangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa dalang di balik penembakan di Papua beberapa hari lalu adalah OPM.
- Bagi Jenderal Maruli, Pengubahan KKB ke OPM Berdampak Seperti Ini
- Masyarakat Suku Kopkaka Tolak Keberadaan KKB yang Jadi Momok Menakutkan
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan
- 5 Berita Terpopuler: ASN yang Pindah ke IKN Bakal dapat 1 Apartemen, 92 Ribu NIK Warga Jakarta Bakal Nonaktif
- Pengamat Militer Apresiasi Jenderal Agus Atas Keberanian Mengubah Penyebutan KKB Jadi OPM