Ada Indikasi Kelompok Kriminal Bersenjata terkait Pilkada

Ada Indikasi Kelompok Kriminal Bersenjata terkait Pilkada
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar ketika menyalami anggota Brimob asal NTT dan Maluku Utara yang diturunkan ke Tolikara, Senin (23/10) kemarin. Foto: Denny/Cendrawasih Pos/JPNN.com

Tahun depan, Papua masuk dalam daftar salah satu dari 17 provinsi yang menyelenggarakan pilkada. Untuk itu, aparat keamanan setempat kian intens berkoordinasi.

Rapat yang diselenggarakan di kantor Kemenko Polhukam kemarin pun tidak lepas membahas soal pilkada serentak yang turut dilaksanakan di Papua.

Menurut Boy, instansinya menyiapkan dua per tiga dari total seluruh pasukan di bawah koordinasi Polda Papua. ”Itu dipakai untuk tuntutan pengamanan,” imbuhnya.

Lebih dari itu, mantan kapolda Banten tersebut bakal meminta bantuan kepada Mabes Polri. ”Tujuh kompi Brimob,” ucap Boy.

Seluruhnya dibutuhkan untuk mengamankan proses pilkada maupun menjaga beberapa objek vital di wilayahnya.

Dia mencontohkan kantor KPU Papua, Bawaslu Papua, dan kantor-kantor pelat merah lainnya. ”Itu berpotensi menjadi sasaran amuk massa pendukung (paslon gubernur),” terang pria yang juga sempat mejabat sebagai kadiv humas Polri itu.

Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George E. Supit memastikan bahwa instansinya siap membantu Polda Papua.

Namun, sampai saat ini belum ada rencana dari instansinya untuk mempertebal pasukan. ”Kami masih kuat,” tegasnya.

Dia membenarkan keterangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa dalang di balik penembakan di Papua beberapa hari lalu adalah OPM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News