Ada Ketidakberesan pada Kemenangan Anggodo

Ada Ketidakberesan pada Kemenangan Anggodo
Ada Ketidakberesan pada Kemenangan Anggodo
JAKARTA - Perkembangan kasus dipraperadilankannya dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto, yang sekaligus menjadi bukti kemenangan Anggodo Widjoyo, mendapat kritikan dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB), KAMMI, serta Komite Penyelamat Kekayaan Negara (KPKN). Ketua Umum GIB Adhie Masardi, melihat bahwa kejadian ini manandakan bahwa mafia-mafia hukum kembali membuktikan sudah tak ada tempat bagi hati nurani untuk mewujudkan anti korupsi di Indonesia.

Namun terkait dengan itu, pihaknya masih berharap bahwa dalam waktu 14 hari ini, pihak kejaksaan benar-benar bekerja profesional dan bisa membuktikan. "Karena kejaksaan sendiri berkomitmen untuk memerangi korupsi di negeri ini, sehingga dalam tenggang waktu pengajuan banding, Komisi Yudisial juga harus memanggil dan memeriksa hakim-hakim yang terlibat dalam proses persidangan tersebut," jelasnya.

Sementara, Ketua KPKN Marwan S, juga mengaku melihat ada yang tidak beres dalam kejadian ini. "Mengenai kemenangan Anggodo, semula markusnya hanya terdengar dari rekaman yang diputar di Mahkamah Konstitusi (MK) saja. Tetapi sekarang terlihat bagaimana produknya Anggodo (itu)," katanya.

"Kami sangat berharap kepada KY, untuk melihat proses hingga kedua pimpinan KPK bisa dipraperadilankan oleh Anggodo. Kepada jejaksaan kita tentunya juga berharap untuk betul-betul dalam upaya naik banding, bukan basa-basi saja atau bahkan main sandiwara," jelas Marwan. (oji/jpnn)

JAKARTA - Perkembangan kasus dipraperadilankannya dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto, yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News