Ada Krisis Kemanusiaan di Yaman, Arab Saudi Dalangnya
Tentu, opsi terakhir menjadi pilihan banyak pihak. Sejak perang di Yaman mencuat pada 2015, 10 ribu orang tewas.
Kemarin (5/9) Badan Kesehatan (WHO) PBB merilis data bahwa sejak April, 612.703 orang terhitung terinfeksi kolera dan 2.048 orang lainnya tewas karena penyakit tersebut.
Sebanyak 7 juta orang juga terancam kelaparan serta kekurangan gizi.
Saudi menyatakan bahwa mereka telah memberikan bantuan ratusan juta dolar untuk program kemanusiaan di Yaman.
Bahkan, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mendonasikan USD 66 juta (Rp 879,9 miliar) pada Juni lalu kepada Badan Urusan Anak (Unicef) dan WHO PBB untuk memerangi wabah kolera di Yaman.
Bantuan itu mungkin tak ada gunanya. Sebab, menurut berbagai lembaga kemanusiaan, mereka dipersulit untuk memasuki Yaman. Imbasnya, semua bantuan tertahan.
Sejak di laut, kapal-kapal pengangkut bantuan itu dicegat kapal milik pasukan koalisi pimpinan Saudi.
Riyadh berdalih bahwa mereka menghalangi pengiriman senjata yang akan diselundupkan ke kantong-kantong pemberontak Houthi.
Arab Saudi diduga menghalangi bantuan untuk korban perang masuk ke Yaman. Efeknya luar biasa.
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- IGN Selenggarakan Simulasi Sidang PBB yang Diikuti Anak Muda dari Seluruh Dunia
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Arab Saudi Dukung Indonesia Bidding Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ini Buktinya
- Indonesia Punya UMKM, Modal Kuat Perekonomian untuk Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah
- Jelajahi Arab Saudi dan Temukan Keindahan Sejati Arabia di Jakarta