Ada Program DMPA, Pendapatan Sofiatun Rp 6 Juta per Bulan

Ada Program DMPA, Pendapatan Sofiatun Rp 6 Juta per Bulan
Program DMPA: talkshow rangkaian UNFCCC COP 26 Pavilion Indonesia yang dilakukan secara online. Foto: tangkapan layar

Adi Heryanto, pendamping KWI Mandiri dari PT SRH menjelaskan KWT Mandiri Desa Sumber Sari ini aktif mendorong pengelolaan hutan lestari dengan mengajak masyarakat desa yang bergerak di bidang pertanian untuk bisa mengelola lahan pertanian dengan sistim tanpa bakar.

Sejak mendapat bantuan dari program DMPA usaha UMKM yang dijalankan oleh kelompok mandiri terus berkembang sehingga tidak hanya kerupuk lele yang diproduksi.

Ada produk-produk lain seperti keripik singkong, rengginan, madu mongso, jipang dan marning jagung.

Produk -produk ini di dipilih oleh kelompok mandiri karena peminat yang cukup tinggi dan secara bahan baku mudah didapat di sekitar desa.

Seperti ikan lele yang menjadi bahan baku kurupuk lele, didapat dari petani peternak ikan lele yang juga penerima program DMPA PT Surya Hutani Jaya.

Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) XI Samarinda juga memberikan dukungan terhadap pengembangan perempuan di wilayah tersebut.

“Menjadi kawajiban kami untuk membantu kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan salah satunya dengan meningkatkan ketrampilan bagi warga, tidak hanya perempuan saja. Dukungan bisa kami berikan berupa pelatihan, pendampingan bahkan modal. Kalau masyarakat di sekitar hutan sejahtera, hutan pasti juga terjaga,” kata Eko Bhahariwanto dari BPHP XI Samarinda di acara tersebut. (esy/jpnn)

Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri merasakan manfaat program DMPA atau Desa Makmur Peduli Api.


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News