Ada Sosok Ibu Berkebaya Terukir di Monumen Perjuangan Australia, Siapakah Dia?

Gambar seorang ibu berkebaya sambil menggendong seorang anak terukir dalam sebuah monumen peringatan di Cowra, kota kecil yang bisa ditempuh sekitar empat jam dari Sydney.
- Sosok ibu berkebaya dengan bayinya pernah ke Australia sebelum Indonesia merdeka
- Sebelumnya ada kesulitan mendapat foto-foto dan informasi siapa saja yang lari ke Australia
- Di Australia terdapat makam pejuang kemerdekaan Indonesia, tepatnya di Cowra
Ukiran ibu tersebut berdiri bersama empat ukiran lainnya, yang masing-masing menampilkan sosok tentara Australia, tentara Jepang, pria Italia yang memainkan akordeon, serta sebuah tulisan.
Monumen ini didirikan untuk memperingati 'Cowra Breakout', sebuah peristiwa saat para tahanan perang, kebanyakan tentara Jepang dan Italia, melakukan pelarian massal di masa Perang Dunia II, pada 5 Agustus 1944.
"[Mereka mendirikan monumen itu] juga untuk menghormati semua orang yang terlibat dalam kejadian ini," kata Wayne Miles, seorang seniman Australia yang berada di balik monumen ini.
Kepada ABC Indonesia, Wayne juga menjelaskan monumen ini dibuat oleh sebuah komite untuk memperingati 75 tahun peristiwa tersebut.
Wayne mengatakan di antara tahanan tersebut ada keluarga Indonesia yang dianggap sebagai "Pejuang Kemerdekaan". Mereka dikirim ke Australia untuk menghindari pemberontakan terhadap Belanda pada masa penjajahan.
Kesulitan temukan foto tahanan

Gambar seorang ibu berkebaya sambil menggendong seorang anak terukir dalam sebuah monumen peringatan di Cowra, kota kecil yang bisa ditempuh sekitar empat jam dari Sydney
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina