Ada Tanda Tangan Empat Pejuang, Ditawar Rp 2 Miliar

Kecewa, Ahli Waris Inggit Garnasih Berniat Lelang Surat Nikah-Cerai Soekarno

Ada Tanda Tangan Empat Pejuang, Ditawar Rp 2 Miliar
Penjaga rumah Inggit Garnasih memperlihatkan duplikat (repro) surat nikah mantan Presiden RI pertama Soekarno-Inggit Garnasih di rumah Inggit Garnasih, Jalan Inggit Garnasih. Cucu angkat almarhumah Inggit Garnasih, Foto: RACHMAN/RADAR BANDUNG/JPNN
Selain untuk membangun RSB Soreang, dana Rp 5 miliar tersebut digunakan untuk biaya perawatan benda-benda peninggalan Inggit. Selama ini, sejumlah benda pusaka warisan Inggit dirawat seadanya oleh keluarga Tito.

Karena itu, bila pemerintah tidak memberikan perhatian khusus dan serius, keluarga ahli waris khawatir lama-kelamaan benda-benda bersejarah tersebut tidak terawat, bahkan hilang atau rusak. "Jangan disalahkan kalau kemudian benda-benda bersejarah itu tidak terawat," tegas Tito ketika ditemui di rumahnya, Jalan Margajaya Dalam 4 Blok D 34, Kompleks Cibolerang Indah, Senin (30/8).

Inggit Garnasih dinikahi Soekarno pada 1923. Saat itu, usia Inggit 12 tahun lebih tua dibanding suaminya. Kisah cinta mereka tumbuh saat Soekarno kos di rumah Inggit. Kala itu, Soekarno sedang menempuh kuliah di ITB. Inggit adalah perempuan kedua yang dinikahi proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut. Istri pertama Soekarno adalah Oetari, putri H.O.S. Tjokroaminoto. Inggit-Soekarno resmi bercerai pada 1942.

Menurut Tito, surat cerai Soekarno-Inggit itu tertulis tanggal 29 bulan 1 tahun 2603. Tulisan itu menggunakan bahasa Indonesia "tempo doeloe" atau ejaan lama. Tahun 2603, kata Tito, sama dengan 1942. Surat cerai dan nikah itu pernah ditawar seorang warga Belanda seharga Rp 2 miliar.

 

Kecewa atas sikap Pemprov Jawa Barat, keluarga Inggit Garnasih mengancam akan melelang benda pusaka peninggalan istri Presiden Soekarno itu. Menariknya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News