Ada Tekanan dari Melemahnya Kurs

Ada Tekanan dari Melemahnya Kurs
Ada Tekanan dari Melemahnya Kurs
JAKARTA - Kenaikan di akhir pekan belum menjadi garansi bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif itu di awal pekan. Akhir pekan kemarin indeks memang naik 26.491 poin (0.699 persen) ke level 3,818.109 dan indeks LQ 45 naik 5.23 poin (0.81 persen) ke level 650.25.

Senior Research PT HD Capital, Yuganur Wijanarko, dalam risetnya untuk perdagangan awal pekan ini mengatakan bahwa ada factor pemberat bagi laju IHSG yaitu melemahnya rupiah. Sehingga IHSG awal pekan ini berpotensi bergerak anomali di saat bursa regional mengalami penguatan. Termasuk bursa Amerika Serikat (AS) yang akhir pekan kemarin ditutup di zona hijau.

Dow Jones naik 115.26 poin (0.91 persen) ke level 12,767.17. S&P 500 naik 13.74 poin (1.03 persen) ke level 1,342.84, dan Nasdaq naik 36.47 poin (1.29 persen) ke level 2,872.80. "Walaupun regional cukup hijau, namun melemahnya rupiah membuat IHSG tidak dapat melanjutkan kenaikan di atas resistance kunci di level 3,830," ungkapnya.

      

Maka, kata Yuganur, momentum penurunan masih ada sebab pergerakan IHSG masih terlalu berat ke bawah. Pada perdagangan hari ini, indeks diproyeksi akan bergerak di kisaran support pada level 3,710-3,650-3,550 dan resistance di level 3,925-4,010-4,100. Saham pilihan beli di antaranya ASII, BKSL, BUMI , dan ENRG.

JAKARTA - Kenaikan di akhir pekan belum menjadi garansi bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif itu di awal pekan. Akhir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News