Ada yang Tidak Beres, P2G Sebut 24 Episode Merdeka Mengajar Harus Dievaluasi

Ada yang Tidak Beres, P2G Sebut 24 Episode Merdeka Mengajar Harus Dievaluasi
Satriwan Salim. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak pemerintah melakukan pembenahan kualitas pendidikan di tanah air pascapandemi Covid-19. 

Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi berbagai kebijakan pendidikan baik pusat maupun daerah.

"Hardiknas 2023 hendaknya dipandang sebagai momen refleksi bersama atas semua kebijakan pendidikan di tanah air, pendidikan kita mau dibawa ke mana, apalagi Pemilu sudah di depan mata. Nanti ganti pemerintah ganti kebijakan lagi," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam pernyataannya dikutip Selasa (9/5).

Lanjut dikatakan P2G mendesak Kemendikbudristek serta seluruh pemerintah daerah provinsi, kota/kabupaten melakukan evaluasi secara komprehensif dan objektif terhadap seluruh Episode Merdeka Mengajar yang sudah masuk Episode ke-24 .

"Evaluasi Merdeka Mengajar episode satu sampai 24 sangat penting, mengingat tahun depan Pemilu dan pergantian pemerintahan. Kami menilai sejak dahulu ganti menteri pasti ganti kebijakan, jadi, tidak ada kontinuitas dalam membangun pendidikan dan guru nasional," tutur Satriwan.

Dia mengingatkan jangan sampai hanya berganti merek kebijakan, tetapi substansi sesungguhnya sama. Jangan sampai klaim perubahan inovasi pendidikan yang terjadi malah involusi pendidikan.

Oleh karena itu, P2G mendesak Kemendikbudristek menuntaskan Peta Jalan Pendidikan Nasional sebagai arah dan tujuan pembangunan pendidikan Indonesia jangka panjang. road map yang lahir dari pemikiran semua stakeholders secara partisipatif, objektif, dan transparan.

"Jika pemerintahan Presiden Jokowi dapat melahirkan Peta Jalan Pendidikan Nasional ini akan menjadi warisan yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia akan mengenangnya," pungkas Satriwan Salim. (esy/jpnn)

P2G sebut 24 episode Merdeka Mengajar harus dievaluasi secara komprehensif dan objektif karena ada yang tidak beres 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News