Adem Please

Oleh Dahlan Iskan

Adem Please
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Sudah terbukti sejak zaman Romawi. Sampai Dinasti Tang. Pun sampai Kekhalifahan Abbasyiah. Dan Orde Baru. Dan banyak contoh lagi.

"Kemajuan ekonomi dan kemakmuran rakyat hanya bisa terwujud di masa ketenangan dan kedamaian yang panjang."

Usrek yang terjadi lima tahun terakhir membuat momentum untuk maju hilang.

Terbentuknya kabinet baru --dengan komposisi seperti itu-- saya tafsirkan secara khusus: Presiden Jokowi ingin kerukunan. Kedamaian. Agar tidak usrek terus. Selama lima tahun ke depan.

Semua dirangkul --yang bisa dirangkul. Secara kualitas perorangan banyak yang bukan terbaik. Namun tidak masalah. Asal kompak. Lalu masyarakatnya rukun dan damai.

Sudah terbukti pula: terlalu banyak bintang di satu tim justru tidak bisa kerja. Hanya lebih banyak perang bintang --di dalam tim itu sendiri.

So, apa saja sumber yang kira-kira membuat ketidaktenangan ke depan?

Saya hanya bisa menilai dari jauh. Sepuluh hari terakhir saya keliling Xinjiang, Provinsi Islam di Tiongkok.

Nadiem Makarim pasti tahu bagaimana harus bersikap. Ia sudah sangat matang. Sudah biasa mendapat tekanan besar --dalam menjadikan perusahaan baru menjadi yang terbesar di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News