ADI Harus Jadi Solusi Dosen

ADI Harus Jadi Solusi Dosen
Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Mohammed Ali Berawi (tengah). Foto: supplied

Sebagai contoh gaji dosen di Filipina sekitar Rp 10.000.000 dan di Singapura mencapai Rp 100.000.000.

Di lain hal, terkait alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan (R&D) dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (GDP), Indonesia memiliki target 1% dari GDP menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sementara negara-negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation & Development) rata-rata mengalokasikan lebih dari 2,4% dari GDP mereka untuk R&D, sedangkan Korea Selatan dan Israel mengalokasikan lebih dari 4 persen.

Saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki skema dana yang kompetitif (Competitive Fund) tahun 2022 sebesar Rp 1,2 triliun, yang mencakup alokasi sebesar Rp 100 miliar untuk mendukung 10.000 dosen pemula.

"Artinya, satu dosen pemula hanya menerima Rp 10 juta dalam satu tahun untuk pembiayaan kegiatan risetnya dan itupun harus mereka dapatkan lewat skema kompetisi yang ketat," katanya.

Merespons hal tersebut di atas, maka ADI mengajukan beberapa rekomendasi dalam peningkatan kapasitas dan kesejahteraan dosen. Upaya meningkatkan kesejahteraan dosen melalui peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan pendidikan tinggi.

"Insentif kinerja yang diberikan, seperti penghargaan untuk publikasi ilmiah seperti buku dan jurnal, serta karya produk atau seni yang didukung oleh paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), diharapkan dapat mendorong dosen untuk lebih produktif," sambungnya.

Selain itu, katanya, penguatan insentif penelitian dengan peningkatan tunjangan fungsional (Perpres 2007 yang telah berumur 17 tahun perlu ada pembaharuan), serta penerapan sistem meritokrasi berbasis kinerja di setiap perguruan tinggi, menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas riset dan pengembangan.

"Untuk mendukung peningkatan kompetensi, peningkatan kuantitas program studi pascasarjana di Indonesia dan perbaikan fasilitas seperti laboratorium akan dilakukan. Sementara kolaborasi dengan universitas luar negeri juga akan ditingkatkan," kata Mohammed Ali.

Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) angkat suara terkait viralnya tagar #JanganJadiDosen di media sosial X.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News