Adian Napitupulu Membandingkan Kenaikan Harga BBM di 3 Masa Presiden, Mencengangkan

Adian Napitupulu Membandingkan Kenaikan Harga BBM di 3 Masa Presiden, Mencengangkan
Dokumentasi - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Jadi, kalau ada aksi menolak kenaikan harga pertamax, maka tentu yang sangat diuntungkan dan dibela bukan tukang ojek, supir angkutan umum, angkutan sayur mayur dan ekonomi lemah lainnya."

"Namun, sekitar 14 persen masyarakat kelas menengah ke atas pengguna pertamax yang pendapatannya boleh jadi di kisaran Rp 15 juta per bulan hingga tak terhingga," ujar Adian dalam pernyataannya, Minggu (10/4).

Meski demikian, Adian tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena cara pandang, kepentingan dan tujuan tiap-tiap orang dalam menyuarakan pendapat bisa berbeda.

Dia lantas membuat perbandingan harga BBM di masa tiga presiden.

Perbandingan dibuat dengan beberapa catatan yaitu, harga BBM yang dibandingkan adalah jenis premium dan pertalite.

Kemudian, perbandingan menggunakan UMR Jakarta dalam beberapa kurun waktu.

"Pada 1991 harga premium Rp 150 per liter sementara UMR saat itu Rp 18.200 per bulan."

"Dengan perbandingan itu maka upah pekerja dalam satu bulan hanya mampu membeli sekitar 121 liter premium," ucapnya.

Adian Napitupulu membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tiga masa presiden, mencengangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News