Adian Napitupulu Membandingkan Kenaikan Harga BBM di 3 Masa Presiden, Mencengangkan

Adian Napitupulu Membandingkan Kenaikan Harga BBM di 3 Masa Presiden, Mencengangkan
Dokumentasi - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Adian lantas membandingkan di masa saat Presiden Jokowi menjabat.

Saat dilantik harga premium Rp 6.500 per liter, lalu naik menjadi Rp 7.500 per liter, kemudian turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter.

Pada saat itu UMR DKI Jakarta per bulan Rp 2,7 juta atau setara dengan 360 liter premium.

"Jelang delapan tahun Pemerintahan Jokowi, premium berkurang drastis dan diganti dengan pertalite yang secara kualitas lebih tinggi dari premium, tetapi harga juga naik menjadi Rp 7.650 per liter."

"Kenaikan harga premium 2014 ke pertalite 2022 berada di kisaran 16 persen."

"Di saat harga pertalite Rp 7.650 perliter, UMR Rp 4.453.000 per bulan."

"Dengan demikian, satu bulan upah setara dengan 582 liter pertalite," katanya.

Adian lantas menyimpulkan di era pemerintahan Soeharto harga BBM naik hingga 700 persen.

Adian Napitupulu membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tiga masa presiden, mencengangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News