Adian Napitupulu Membandingkan Kenaikan Harga BBM di 3 Masa Presiden, Mencengangkan

Adian lantas membandingkan di masa saat Presiden Jokowi menjabat.
Saat dilantik harga premium Rp 6.500 per liter, lalu naik menjadi Rp 7.500 per liter, kemudian turun lagi menjadi Rp 6.450 per liter.
Pada saat itu UMR DKI Jakarta per bulan Rp 2,7 juta atau setara dengan 360 liter premium.
"Jelang delapan tahun Pemerintahan Jokowi, premium berkurang drastis dan diganti dengan pertalite yang secara kualitas lebih tinggi dari premium, tetapi harga juga naik menjadi Rp 7.650 per liter."
"Kenaikan harga premium 2014 ke pertalite 2022 berada di kisaran 16 persen."
"Di saat harga pertalite Rp 7.650 perliter, UMR Rp 4.453.000 per bulan."
"Dengan demikian, satu bulan upah setara dengan 582 liter pertalite," katanya.
Adian lantas menyimpulkan di era pemerintahan Soeharto harga BBM naik hingga 700 persen.
Adian Napitupulu membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tiga masa presiden, mencengangkan.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi