Afriadi: Lawan Sedang Menunggu Kesalahan Fatal Jokowi

Afriadi: Lawan Sedang Menunggu Kesalahan Fatal Jokowi
Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Foto: Instagram prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Afriadi Rosdi menilai filosofi berkampanye calon presiden Joko Widodo berbeda jauh dengan rivalnya di Pilpres 2019 Prabowo Subianto.

Ia mengistilahkan, jika Prabowo melihat arena kampanye sebagai ring tinju, maka Jokowi melihat arena kampanye sebagai lantai senam artistik.

"Dalam kompetisi senam artistik, anda cukup fokus pada keunggulan yang anda miliki, menampilkan secara maksimal keindahan gerak yang anda kuasai di lantai senam. Anda tak perlu menyerang lawan untuk menang," ujar Afriadi kepada JPNN, Jumat (2/11).

Menurut Ketua Pusat Kajian Literasi Media ini, Jokowi sejak dulu sudah menerapkan filosofi kompetisi senam artistik. Yaitu, fokus menampilkan keindahan karakter, prestasi-prestasi yang sudah ditorehkan ketika menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta, serta visi pembangunan.

"Sekarang ditambah lagi dengan capaian-capaian pembangunan selama menjadi presiden. Saya melihat pada kampanye sekarang, Jokowi tak pernah keluar dari filosofinya itu. Konsisten menampilkan keindahan gerak dalam kampanyenya," ucapnya.

Afriadi lebih lanjut mengatakan, filosofi senam artistik hanya bisa diterapkan calon yang memiliki keunggulan distingtif. Jokowi memiliki serta mengetahui keunggulan distingtifnya.

Karena itu, cukup memaksimalkan keunggulan tersebut untuk memelihara dukungan masyarakat pemilih. Rak heran jika kemudian sampai sekarang Jokowi tak pernah terlihat menyerang lawan politiknya.

"Selain itu, masyarakat juga sudah mengetahui keunggulan Jokowi tersebut. Jokowi berhasil memeliharanya sampai sekarang. Posisi sebagai presiden tak pernah membuatnya berubah," katanya.

Menurut Pengamat politik Afriadi Rosdi, ada perbedaan menyolok gaya kampanye Prabowo Subianto dan Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News