Agar Aman, Penjual dan Pembeli Dibatasi Besi Teralis

Agar Aman, Penjual dan Pembeli Dibatasi Besi Teralis
RAWAN - Salah satu sudut kota Port Moresby, Papua Nugini, yang berpenduduk hanya 430.000 jiwa namun dengan tingkat kriminalitas dikenal tinggi. Foto: Naufal Widi AR/Jawa Pos.
Bagaimana warga yang tampak ramah" "Kesan itu muncul secara kebetulan. Mungkin orang itu tergolong memiliki pendidikan yang cukup dan berada sehingga civilization masih tampak," terang Hakim.

Alasan keamanan tersebut yang sepertinya menjadi perhatian saat kunjungan SBY ke PNG. Saat mendarat di Bandara Jacksons, meski menjadi protap, Paspampres yang berada di ring 1 tampak menyiapkan pistol di balik jas mereka. Hal itu tidak terlihat saat hendak mendarat di Canberra maupun Sydney yang menjadi tujuan sebelumnya. Puluhan tentara lokal juga berjaga-jaga di sekitar hotel tempat SBY menginap maupun lokasi acara. Bahkan, di Hotel Crowne yang menjadi lokasi acara, disiapkan metal detector yang dibawa dari Indonesia.

Tingkat kriminalitas yang tinggi itu, salah satunya, disebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di PNG. Selain itu, biaya hidup tergolong tinggi. "Langsung maupun tidak, itu akan berimbas pada perampokan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," urai Hakim.

Dia menyebutkan, mayoritas penduduk PNG bermata pencarian sebagai petani secara tradisional. Meski demikian, mayoritas warga justru suka berfoya-foya. Mereka biasa melakukan pesta minum-minuman keras jika memiliki sedikit uang lebih. Hal itu pula yang turut memengaruhi praktik kriminalitas.

Jika datang ke Port Moresby, ibukota Papua Nugini (PNG), harus ekstra hati-hati. Ancaman aksi kriminalitas tak mengenal waktu. Berikut catatan wartawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News