Ahmad Basarah: Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan

Ahmad Basarah: Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan
Para Wakil Ketua MPR RI (dari kiri), EE Mangindaan, Ahmad Muzani, Ahmad Basarah dan Mahyudin saat menghadiri peringatan HUT RI ke 73 di Istana Negara, Jumat (17/8). Foto: Humas MPR

Rentetan peristiwa bersejarah itulah yang menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, bahwa dengan menempatkan persatuan dan kesatuan maka cita cita besar bangsa dapat terwujud. Penjajah dapat diusir dari tanah air dan Indonesia merdeka. Oleh karenanya tepat apa yang disampaikan proklamator bangsa, Bung Karno untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah).

"Tradisi peringatan kemerdekaan dengan menghadirkan beragam pakaian dan adat serta budaya bangsa ini perlu untuk terus menerus dipelihara dan dilestarikan sebagai sebuah tradisi kebangsaan yang dapat menjadi rujukan generasi-generasi yang akan datang oleh siapapun Presidennya. Apalagi, mengingat beberapa waktu belakangan ini, muncul fenomena penumpang gelap demokrasi ," kata Basarah menegaskan.

Menurut Basarah, pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah dan pelaksanaan pemilu presiden jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan nasional. Adanya perbedaan sikap dan pandangan politik adalah hal yang lumrah, akan tetapi jangan sampai perbedaan tersebut menjadi runcing dan mengoyak persatuan dan kesatuan nasional.

"Oleh karena itu, mari kita jadikan perbedaan sebagai sarana perekat persatuan dan kesatuan nasional , karena bangsa ini didirikan bukan untuk satu golongan, bukan untuk satu agama atau suku. Indonesia adalah negara satu untuk semua, semua untuk satu dan semua untuk semua yang diikat oleh konsensus berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," demikian Basarah. (jpnn)

 


Ahmad Basarah mengatakan, peristiwa Proklamasi 17 Agustus tahun 1945 telah melahirkan Indonesia sebagai sebuah negara bangsa.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News