Ahmad Basarah Ungkap Kekhawatiran Ideologi Asing Masuk dari Ketahanan Desa yang Lemah

Ahmad Basarah Ungkap Kekhawatiran Ideologi Asing Masuk dari Ketahanan Desa yang Lemah
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah saat berbicara dalam forum 'Penyelenggaraan Kampung Wawasan Kebangsaan Angkatan I' di Provinsi Banten, Senin (20/2). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Dia juga mendengar ada kasus penolakan pembangunan gereja di Cilegon dan Maja.

"Di sinilah kearifan lokal harus terus diperkuat," tegasnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengingatkan desa-desa di seluruh Indonesia adalah ujung tombak penyelenggaraan pembangunan nasional yang berada di garda terdepan pelayanan publik.

Itulah sebabnya pemerintahan Presiden Joko Widodo mendorong semua desa untuk maju dengan menyalurkan dana desa yang sangat besar.

Pada 2022 saja, dana desa yang dikucurkan mencapai Rp 68 triliun.

"Ini dana yang besar. Namun perlu saya ingatkan, hendaknya dana sebesar itu jangan hanya dipakai untuk membangun infrastruktur fisik, tapi juga infrastruktur ideologi. Jangan dikira penguatan ideologi tidak penting," pesan Ahmad Basarah.

Untuk itu, doktor bidang hukum tata negara lulusan Universitas Diponegoro Semarang itu mengaku sangat gembira Provinsi Banten mendorong terbentuknya kampung-kampung wawasan kebangsaan di banyak tempat.
Menurut Basarah, dengan strategi yang dimotori Kepala Badang Kesbangpol Ade Riyanto itu, dia optimistis Banten akan menjadi provinsi teladan dengan ketahanan ideologi yang dapat diandalkan.

"Apalagi ke depan, Mahkamah Agung dan Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemenkumham sudah bersepakat akan mendorong para kepala desa di seluruh Indonesia untuk menjadi hakim-hakim desa agar persoalan-persoalan di desa bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengungkapkan kekhawatirannya ideologi asing mudah masuk melalui ketahanan desa yang lemah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News