Ahok Akui Perlu Kerja Keras untuk Hadapi Elektabilitas Agus-Sylvi
jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkomentar soal hasil survei sebuah media besar di Jakarta terkait preferensi publik dalam pemilihan kepala daerah di ibu kota negara.
Hasilnya adalah elektabilitas Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat berada di bawah duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Elektabilitas Agus-Sylvi tercatat paling tinggi yakni 37,1 persen.
Sementara, Ahok-Djarot berada di posisi kedua dengan 33 persen. Anies Baswedan-Sandiaga Uno menempati posisi terakhir dengan 19,5 persen. Sebanyak 10,4 persen responden belum menentukan pilihan.
Ahok mengaku dirinya dan Djarot harus bekerja keras. Dengan kerja keras, mantan Bupati Belitung Timur tersebut berharap bisa meningkatkan elektabilitas.
"Kami harus kerja keras saja. Saya enggak tahu cara menyalip kalau di dalam Kristen enggak menyalip-nyalip," kata Ahok di Jalan Lapangan Tembak, RT 13 RW 01, Kelurahan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Kemudian dari sisi karakter pemilih, pemilih Ahok-Djarot paling loyal dibandingkan pasangan lain. Loyalitas di sini dimaknai sebagai pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya dan tidak akan mengubah pilihan.
Survei itu mencatat sebesar 61,7 persen pemilih Ahok-Djarot menyatakan tidak akan mengubah pilihannya. Menanggapi hal itu, Ahok mengaku menunggu hari pencoblosan.
"Udah tunggu tanggal 15 aja," ungkap Ahok.(gil/jpnn)
JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkomentar soal hasil survei sebuah media besar di Jakarta terkait preferensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Simak, Komentar Jokowi Soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Bekasi
- Kata Anies soal Duetnya dengan Ahok di Pilgub Jakarta
- Soal Wacana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Bicara Pembatasan di Undang-Undang
- Kunto Mengomentari Video Ahok Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024, Begini
- Pilkada 2024: Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Bekasi
- Diminta Maju Sebagai Cagub DKI Lagi, Anies Minta Izin untuk Berpikir