Ahoker Bisa Berdemo Sampai Malam, Ini Penjelasan Pak Tito

Ahoker Bisa Berdemo Sampai Malam, Ini Penjelasan Pak Tito
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: dok/JPNN.com

"Jadi tidak tepat kalau langsung dibubarkan dengan kekerasan," ujarnya.

Tito juga mengklaim Polri melakukan upaya persuasif. Kalau tidak bisa, baru dilakukan upaya koersif.

Namun, Tito juga mengatakan bahwa Polri tetap bertindak tegas pada aksi-aksi pendukung Ahok yang tak tertib. Menurutnya, Polri terpaksa membubarkan 10 aksi pendukung Ahok di delapan kota.

“Misalnya di depan Pengadilan Tinggi Jakarta, kami semprot pakai air water cannon. Setelah disemprot langsung bubar," ujar Tito.

Karenanya, Tito menepis tudingan bahwa Polri tidak melakukan langkah tegas terhadap aksi massa pembela Ahok. "Kami bubarkan tanpa adanya konflik," katanya.

Lebih lanjut Tito membantah tudingan Polri tidak adil terhadap umat Islam. Menurut dia, Polri tidak mungkin tak berpihak ke umat Islam di negeri yang mayoritas penduduknya muslim.

Tito menambahkan, tokoh-tokoh umat Islam juga menjadi pendiri bangsa. "Masalah hukum tidak berpihak ke umat Islam kurang tepat," katanya

Namun, katanya, Polri tetap memegang asas equality before the law. Artinya, semua harus diperlakukan sama.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menepis anggapan yang menyebut institusi yang dipimpinnya menerapkan standar ganda dalam menghadapi massa pengunjuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News