AHY: Dulu Kebijakan BLT Dihina, Sekarang?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir Presiden Joko Widodo yang kembali mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT).
Dia menyebutkan padahal pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bantuan tersebut dianggap menghambur-hamburkan uang negara.
"Dulu di hina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tidak punya cara lain. Padahal, itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?," kata AHY, dalam sambutan Rapimnas, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
"Sekarang BLT? Its okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan, ya tidak apa-apa. Tidak usah malu-malu juga," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT), sempat populer di era kepemimpinan SBY pada tahun 2013 lalu.
Banyak pihak termasuk PDIP, partai yang menaungi Jokowi sempat mengkritik pedas kebijakan SBY itu karena disebut sebagai kebijakan yang memanjakan rakyat.
Jokowi yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta kala itu menilai program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi tidak mendidik rakyat.
Jokowi juga menyatakan sudah sejak lama dirinya tidak setuju terhadap semua program bantuan tunai sebagai bentuk kompensasi penaikan harga BBM subsidi, baik BLT maupun BLSM.
Ketua Umum Partai Demokrat menyinggung perbedaan sikap soal BLT saat Rezim SBY dan Pemerintahan Jokowi
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Soal Susunan Koalisi Prabowo-Gibran, AHY Singgung soal Kesetiaan dan Kekompakan
- Ibas Sambut Baik Putusan MK: Selamat untuk Prabowo-Gibran
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- Maju Sebagai Balon Bupati Nias Barat, Era Era Hia Daftar ke PDIP & Demokrat
- Satgas RAFI 2024 Resmi Ditutup, Pertamina Apresiasi Sinergi dari Semua Pihak