Air Minum Makin Susah, Warga Ronda Pipa Air
Rabu, 21 September 2011 – 09:21 WIB
TANJUNG -- Air sungai yang biasanya digunakan sebagai sumber air minum Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Lombok, sudah mengering. Kini, ribuan warga desa ini terpaksa membeli air bersih dengan harga mahal. Untuk satu tangki air bersih mereka mengeluarkan Rp 70 ribu- Rp 100 ribu. Pengeluaran rumah tangga pun membengkak. "Kalau pun mau ngambil air cukup jauh tempatnya," kata Kepala Desa Salut, Karianom. Untuk mengalirkan air bersih dari mata air yang ada di hutan butuh biaya besar, maklum jarak mata air terdekat mencapai 9 kilometer. Pipa yang digunakan pun harus pipa besar, agar tidak cepat rusak di sepanjang jalan.
Sebelum musim panas yang cukup panjang ini, warga Salut memanfaatkan air sungai sebagian sumber air bersih. Warga juga membuat bak-bak penampungan di depan rumah mereka, sumber airnya dari air hujan yang dialirkan melalui pipa-pipa yang ditaruh di atap rumah. Karianom sendiri beberapa waktu lalu masih mengonsumsi cadangan air hujan yang tersimpan. Pipa-pipa yang mengalir di sepanjang jalan desa ini tak lagi berair. Selain sumber airnya yang kecil, banyak kerusakan di pipa-pipa itu.
Pemerintah yag menjadi harapan masyarakat untuk memperbaiki, tak kunjung tiba. Mengharapkan droping air bersih dari pemerintah, tidak bisa setiap saat. Cara singkatnya, mengganti uang bensin mobil-mobil tangki untuk droping air bersih itu. "Kalau tidak droping air bersih, sulit untuk mendapatkan air. Air minum saja susah," katanya.
Baca Juga:
TANJUNG -- Air sungai yang biasanya digunakan sebagai sumber air minum Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Lombok, sudah mengering. Kini, ribuan warga
BERITA TERKAIT
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar