Air Sirup

Oleh: Dahlan Iskan

Air Sirup
Dahlan Iskan edisi Air Sirup. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu bisa dilakukan karena mata pelajaran lain sudah dianggap selesai.

Semester pertama, mata pelajarannya hanya tiga: membaca Al-Qur'an, matematika, dan fisika. Semester dua juga hanya tiga: menghafal Al-Qur'an, matematika, dan fisika.

Dalam enam bulan itu santri harus sudah hafal Al-Qur'an. Dengan metode khusus. Santri yang ber-IQ tinggi pasti bisa hafal keseluruhan, 30 juz. Tapi, bagi yang tidak kuat, boleh 20 juz. Ada juga yang hanya kuat 10 juz.

Semester berikutnya mata pelajaran tetap tiga saja: bahasa Arab, matematika, fisika. Setelah itu, tetap tiga: bahasa Inggris, matematika, fisika.

Saya pun mengirim tim ke pesantren tersebut. Untuk belajar lebih jauh. Lebih 100 madrasah di keluarga besar kami juga ingin berubah lagi.

Apakah itu pesantren PKB?

Bukan. Guru-guru di sini boleh menjadi caleg dari partai apa saja. Bahkan, ada yang jadi caleg PDI Perjuangan. Kiai Jazuli sendiri pernah menjadi ketua PDI Perjuangan di Mesir.

Mengapa bikin kampanye ”yang mengaku NU wajib ber-PKB”? Sampai-sampai seperti menantang kebijakan baru Pengurus Besar NU? Yang ingin agar NU kembali ke khitah?

Tentu Muhaimin Iskandar senyum-senyum dikulum. Ia baru saja mendapat peringatan dari PBNU. Gara-gara...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News