Aisyah Putri Luka di Dada Kiri, Mengalami Trauma Terparah

Aisyah Putri Luka di Dada Kiri, Mengalami Trauma Terparah
Ketua Umum KPAI Seto Mulyadi (kiri) usai mengunjungi anak-anak pelaku bom bunuh diri di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Rabu (16/5). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Ke-tujuh anak itu dirawat di ruang Teratai. Mereka berada di kamar yang berbeda-beda. Kamar tersebut, dibedakan menurut keluarga mereka. Seperti, anak Anton Febrianto diletakan di satu kamar yang sama. Begitu juga denganAzahra, Diva, dan Haikal, anak Teguh. “Untuk Ais, ruangannya paling jauh sendiri, dia sendirian,” kata Seto.

Sekjen LPAI Henny Adi Hermanu, menjelaskan lebih detil tentang kondisi ketiga anak Anton. Mereka adalah Ainur Rahman, Faisa Putri, dan Garida Huda Akbar. Dari segi trauma, mereka tidak terlalu terguncang.

Kondisinya bahkan yang paling baik dari ke-tujuh anak yang dirawat. Karena salah satunya hidup dengan kakek dan neneknya. Yakni si sulung Ainur. “Dia sudah sekolah kelas 3 SMP, jadi sudah tahu mana yang benar dan salah,” jelas Henny.

Ainur kemudian menjadi contoh kedua adiknya. Untuk tidak terlalu larut ke dalam kesedihan. Ketika dilakukan interaksi, Ainur juga merupakan anak yang paling aktif. Dia selalu menjawab, seluruh pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Seperti, mau jadi apa ketika dia besar nanti. “Katanya dia mau jadi pengusaha, tapi dia nggak tahu jadi pengusaha apa,” tutur Henny lantas tertawa mendengar jawaban polos Ainur.

Ketiga anak Anton, juga didampingi oleh keluarganya. Ada beberapa sanak saudaranya, yang sengaja berjaga di ruangan tersebut. Ini juga mempengaruhi, kondisi psikis dari sang anak. Mereka mendapat dukungan dari keluarga besarnya. “Ada kakek, neneknya, om, banyak kok tadi,” tutur Henny.

BACA JUGA: Berita Terbaru Kondisi Aisyah, Putri Terduga Teroris

Menurut Henny, kamar yang diberikan oleh RS Bhayangkara cukup layak dan nyaman. Ruangan tersebut dilengkapi dengan televisi, dan air conditioner (AC). Dia juga sempat menanyakan, kenyamanan Ais di kamar tersebut. Dia selalu mengangguk ketika ditanya, sudah makan, atau bisa tidur. Untuk menandakan, dia tidak bermasalah dengan kamar yang diberikan.

Hanya saja, trauma yang diderita Ais, tidak hanya berasal dari kejadian Senin (14/5) kemarin. Tapi juga ada luka fisik yang dideritanya dari kejadian tersebut. “Dia tadi (kemarin, Red) tidak mengenakan jilbab, jadi kelihatan, ada luka di dada kirinya,” ucap Henny. (bin/mir)


Aisyah Putri mengalamai trauma terparah dibanding anak-anak terduga teroris pelaku bom bunuh diri lainnya di Surabaya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News