Akademisi: Jangan Remehkan Keberadaan ISIS di Indonesia

Akademisi: Jangan Remehkan Keberadaan ISIS di Indonesia
Gerakan ISIS. Foto: Nabawia.com

Pemerintah perlu mendorong Badan Nasional Penanggulangan Teroris dan Densus 88 Antiteror untuk memformulasikan program Kontra Radikal dan Deradikalisasi secar efektif dengan instansi terkait.

Program Kontra Radikal dan Deradikalisadi bisa dilakukan dengan mengidentifikasikan perseorangan atau kelompok dengan tujuan Timur Tengah yang diduga akan bergabung dengan ISIS. Kemudian, saat bersamaan memetakan perseorangan dan kelompok yang masuk ke indonesia yang diduga berasal dari Irak dan Suriah pasca bergabung dari ISIS.

"Tentu saja pelibatan instansi lain jadi suatu kebutuhan serius di luar BNPT dan Polri, misalnya TNI, BIN, Kemlu, Imigrasi dan sebagainya," ujarnya.

Sebab, lanjut dia, sedikit saja pemerintah lengah dan lambat dalam merespon hal tersebut, maka ancaman aksi teror dan kekerasan atas nama agama dan ancaman atas keberagaman Indonesia bukan sekadar wacana.(boy/jpnn)


JAKARTA - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad, Muradi mengatakan menguatnya eksistensi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News