Akal Sehat dan Nasionalisme

Oleh Dahlan Iskan

Akal Sehat dan Nasionalisme
Dahlan Iskan. Foto: Andy Satria/Jawa Pos

Setelah makan kambing itu pagi-pagi saya tes. Alhamdulillah: 122/63. Itu juga karena saya lebih disiplin minum obat.

Belum pernah tekanan darah saya sebagus itu. Sebelum minum obat dulu, sebelum terkena aorta dissection, tekanan darah saya sekitar 155/95.

Bukan hanya kambing. Saya juga mengurangi drastis daging sapi. Padahal itu kesukaan saya dulu.

Yang juga ketat saya lakukan adalah: hampir tidak minum apa pun kecuali air putih hangat atau tidak dingin. Hampir berhenti total minum Coca-Cola atau apa pun yang ada dalam botol/kaleng.

Di Amerika ini sesekali saya minum jus jeruk atau apel. Saya tahu: makanan dan minuman di Amerika dikontrol keras kualitas isinya.

Kalau lagi nyetir jarak jauh kadang saya paksakan berhenti di rest area. Setidaknya tiap sekitar 2 jam: sekalian pipis.

>>>> Wawan, May 30, 2018;

Yang membuat saya iri adalah nasionalisme mereka. Mahathir bersatu dengan Anwar Ibrahim (yg sebelumnya musuhan). Clare R Brown sang jurnalis berani membuat berita. Seluruh etnis bisa bersatu melawan Najib R.

Di Amerika nasionalisme dan patriotismenya juga luar biasa. Dengan cara mereka: menjadikan bendera sebagai alas duduk tidak dikecam sebagai tidak nasionalis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News