Akhir Pelarian Sang Kolonel

Akhir Pelarian Sang Kolonel
Akhir Pelarian Sang Kolonel
Mutassim dan al-Sanusi juga tewas ditembak tentara pemberontak yang telah berjuang mendongkel kekuasaan Kadhafi sejak Februari silam. Sedangkan tiga orang lainnya yang ada di selokan itu ditangkap, yakni juru bicara pemerintahan Kadhafi, Moussa Ibrahim; sepupu sekaligus penasihat Kadhafi Ahmed Ibrahim; dan Mansour Daw, asisten pribadi sang diktator.  

Mereka berombongan menggunakan lima mobil bermaksud melarikan diri dari Sirte. Tapi, di tengah perjalanan, mereka dihentikan hajaran dari udara dua pesawat NATO. Serangan tersebut mengakibatkan mantan Menteri Pertahanan Libya Abu Bakr Yunis tewas seketika, begitu pula dengan tiga pengawal yang mengawal konvoi mantan penguasa negeri kaya minyak tersebut.

Kabar tewasnya Kadhafi yang telah hidup dalam pelarian sejak jatuhnya Tripoli pada 23 Agustus lalu itu langsung disambut gembira pasukan pemberontak dan mayoritas warga Libya, mulai ibu kota Tripoli hingga ke Benghazi, kota tempat revolusi Libya bermula. Mereka turun ke jalan, menembakkan senapan ke udara, dan membunyikan klakson mobil. Teriakan "Allahu Akbar" terdengar dimana-mana.

"Kami sudah lama menunggu momen ini. Muammar Kadhafi telah tewas," kata Perdana Menteri Libya (versi pemberontak yang dinaungi Dewan Transisi Nasional atau NTC) Mahmoud Jibril dalam jumpa pers di Tripoli tadi malam WIB, seperti dikutip Associated Press. 

SIRTE - Dengan suara gemetar, pria sepuh berbaju militer dengan warna khaki yang terpojok di sebuah selokan air bersama beberapa orang dekatnya itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News