Akhiri Saling Curiga agar Kedamaian Demo 4 November Terjaga

Akhiri Saling Curiga agar Kedamaian Demo 4 November Terjaga
Suasana diskusi Forum Wartawan Peduli Kebhinnekaan di Jakarta, Kamis (3/10). Foto: RMOL

Adapun Budiarto Shambazy menilai situasi sosial saat ini sudah terlalu dikendalikan media sosial yang informasinya belum tentu akurat.  Dia juga melihat situasi yang berkembang saat ini terkait demo 4 November 2016 karena dipicu akun Si Buni Yani di Facebook yang mengunggah video pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok di Kepulauan Seribu, September lalu tidak secara utuh.

"Media mainstream sudah tergeser media sosial di mana banyak informasi yang disampaikan sering kali tidak valid," terangnya.

Sedangkan Mulyadi Tamsir mengatakan, masalah kebhinnekaan bangsa sudah menjadi suatu keniscayaan. Tapi, pihaknya akan turun demo besok, menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama.

"Kita tidak boleh saling memaksakan kehendak, biarkan orang menyampaikan aspirasi secara damai," terangnya.

Sementara itu, Ketua Presidium Pusat GMNI Christian Damanik menegaskan, masalah kebhinekaan bangsa merupakan komitmen bersama yang melahirkan Pancasila sebagai titik temu berbagai aliran. Hanya saja, katanya, belakangan memang ada pengusung paham radikal.

“Apalagi, saat ini, radikalisme bukan hanya menyangkut isme tertentu, tapi meliputi fundamentalisme pasar yang sangat menggangu. Kita berharap, demo besok tetap berlangsung damai sehingga memberi ketenangan bagi bangsa keseluruhan," paparnya.(fer/rmo/ara/jpnn)


JAKARTA - Sejumlah elemen menyerukan pentingnya menjaga kebhinnekaan dan komitmen kebangsaan agar Indonesia tetap harmonis. Seruan itu sebagai pengingat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News