Akhirnya, PHDI Restui Jalan Layang

Soal Kondtroversi Jalan Layang yang Dianggap Tabu di Bali

Akhirnya, PHDI Restui Jalan Layang
Akhirnya, PHDI Restui Jalan Layang
''Seperti rencana jalan layang dari bandara ke Nusa Dua dan bandara ke Simpang Dewa Ruci. Kalau memang untuk menyelesaikan masalah di Bali, kenapa tidak. Ayo bahas, jangan dibiarkan," tukas pucuk tertinggi PHDI Pusat ini.

Hal sama juga diungkapkan Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat Ketut Wiana. Ungkapan dia malah lebih ekstrem lagi. Katanya sudah 17 tahun silam mengusulkan jalan layang. Ketika rancangan pembangunan By Pass IB Mantra. Tujuannya menghindarkan hektaran sawah jadi jalan, dan pinggir jalan beralih fungsi jadi beton. ''Selama ini penolakan orang tidak jelas. Dan tidak paham masalah, landasan tidak ada. Karena jelas dalam agama tidak ada melarang jalan layang," tegas Wiana.

Dosen Unhi (Universitas Hindu Indinesia) ini mengatakan, jika memang Bali ngotot tidak mau jalan layang, idealnya Bali hanya mampu dihuni oleh 2 juta orang. Dalam kondisi Bali seperti sekarang, jelas tidak bisa menjadikan manusia Bali hanya 2 juta. Sehingga mesti ada terobosan dalam pembangunan jalan ke atas agar lahan tidak habis.

Wiana secara tegas setuju dan tidak memasalahkan rencana jalan layang Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua-Dewa Ruci. Dengan catatan semua dilakukan dengan kajian matang. ''Kalau semuanya datang dengan niat baik, memanfaatkan teknologi yang ada jelas bisa. Makanya kaji bersama, duduk bersama," lanjut Wiana.

DENPASAR - Jalan layang yang seakan tabu di Bali, mulai mendapatkan lampu hijau dari lembaga umat tertinggi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News